Minggu, 18 September 2016

Hatta : Rezim Jokowi - JK Gunakan "Nawacita dan Trisakti" Gadungan

PERAWANGPOS -- Sepanjang Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla, kebijakan Jokowi tidak mencerminkan “Nawa Cita” dan “Trisakti”, karena hanya berpihak pada asing, aseng dan asong.

Kritik pedas itu dilontarkaan Direktur Institute Soekarno-Hatta, Hatta Taliwang, dalam pernyataannya kepadaintelijen (16/09). “Selama mereka cuma Trisakti gadungan dan Nawacita penipu, di mata kami tak ada harganya,” tegas Hatta Taliwang.

Menurut Hatta, saat ini kebijakan Pemerintah Jokowibanyak didominasi kebijakan yang menguntungkan asing, aseng dan asong. Aseng adalah sekelompok konglomerat hitam kaya raya, yang memperoleh kekayaan dari menipu bank, salah satunya melalui BLBI.

“Asing adalah kelompok kapitalisme Barat yang cuma mau ekspoitasi Indonesia. Sedangkan Asong adalah antek, begundal alias pengkhianat bangsa,” papar Hatta.

Hatta menegaskan, di era zaman Belanda, Jakarta dan Indonesia juga dibangun infrastruktur lengkap, bahkan dengan kualitas super bagus, sehingga sisa-sisa pelabuhan, rel KA, jalan raya, gedung perkantoran dan sebagaianya sangat bermutu. Gaji pegawai juga bisa hidup nyaman 30 hari tanpa harus korupsi. Dengan politik etis banyak anak muda bangsawan cerdas bisa ke Sekolah Tinggi dan keluar negeri.

Namun, kata Hatta, Soekarno-Hatta dan kawan-kawan justru menentang dan tidak suka Pemerintahan Belanda, meskipun sudah dibangunkan infrastruktur yang bagus. “Soekarno-Hatta dan kawan-kawan sadar bangsanya, kaum bumiputera telah diekploitasi. Tanpa martabat, harga diri dan kedaulatan maka Soekarno-Hatta dan kawan-kawan ingin merdeka ,” papar Hatta.

Dalam konteks ini, menurut Hatta, pembangunan yang dilakukan oleh Jokowi saat ini mirip dilakukan era Belanda. “Silahkan rakyat 98 persen puas dari survei. Silahkan penjilatnya ‘GR’ dengan prestasi Jokowi,” pungkas Hatta.

Sumber : Intelijen


EmoticonEmoticon