PERAWANGPOS - Dinamika politik berubah sangat cepat jelang pendaftaran cagub-cawagub DKI pada Kamis (23/9) kemarin. Partai Gerindra dan PKS akhirnya mengusung Anies Baswedan-Sandiaga Uno. Apa alasan PKS setuju tak usung kader sendiri di Pilgub DKI?
"Politik tidak linier, selalu ada perubahan konstelasi sehingga kita harus merespons situasi yang berubah tersebut dengan tepat sekaligus proporsinal," ucap Presiden PKS Sohibul Iman kepada detikcom, Sabtu (24/9/2016).
Sohibul mengatakan dalam menentukan cagub-cawagub, PKS mengutamakan dua hal yaitu spirit kebersamaan satu poros dan prospek kemenangan. Atas spirit itulah PKS dengan kesepahaman bersama Gerindra rela melepas cawagub ke pihak lain.
"Pihak yang dijajaki di antaranya Ustad Yusuf Mansyur, Yoyok Sudibyo, Agus Harimurti, Anies Baswedan, dan lain-lain dengan pertimbangan dan strategi yang tidak bisa saya sampaikan di sini," papar Sohibul.
"Dari semua ikhtiar tersebut juga kami mendiskusikan dengan intensif terkait kemungkinan Yusril-Sandi," imbuhnya.
Namun dari berbagai pertimbangan itu akhirnya Gerindra dan PKS setuju mengusung Anies Baswedan sebagai cagub dan Sandiaga Uno sebagai cawagub di Pilgub DKI Jakarta 2017.
"Tentu ini ijtihad politik dalam batas ruang dan waktu yang ada kami menganggap itu ijtihad paling optimal," terang Sohibul.
Sohibul yakin dan berharap keluarga besar PKS memahami hasil ijtihad ini. Tentu tidak bisa memuaskan semua pihak, dan tidak terlepas dari kekurangan.
"Tapi dengan semangat kebersamaan untuk menyukseskan hasil ijtihad ini, Insya Allah kekurangan-kekurangan tadi akan bisa kita sempurnakan menuju kemenangan," kata Sohibul.
Sumber: Detik.com
EmoticonEmoticon