PERAWANGPOS, Sungai Apit - Rafka Septa Maulana anak dari Muslim warga Kecamatan Sungai Apit, terpaksa dilarikan ke Puskesmas setempat karena mengalami muntah-muntah, kepala pusing, dan demam, Kamis, 15 September 2016. Diduga ia keracunan usai makan bubur merk Milna yang baru dibeli di toko Cahaya Bulan Mart (CBM), Rabu 14 September 2016
Diketahui bahwa bubur merk Milna tersebut sudah kadarluarsa tertanggal 9 Juli 2016 lalu. Atas kejadian tersebut orang tua korban yakni Muslim telah melaporkan hal tersebut ke Polsek Sungai Apit, dan laporan tersebut juga dibenarkan Kapolsek Sungai Apit Iptu Ronggowarsito.
"Iya, memang ada laporan keluarga korban atas dugaan keracunan makanan kadarluarsa tersebut. Kita masih melakukan proses," ujar Kapolsek Sei Apit, Iptu Ronggowarsito, Ahad, 18 September 2016.
Atas kejadian tersebut, Pemerintah Kabupaten Siak melalui Dinas Perindustrian dan Perdanganan dan Koperasi (Disperindagkop) telah melakukan sidak. Hasilnya, ditemukan banyak barang makanan dan minuman yang telah kadaluarsa di minimarket.
Barang yang sudah kadarluarsa yakni Lemon Shoaf Exp Maret 2016, Combantrin Pirantel Pamoat 250 (obat cacing keluarga) Exp Mai 2015 dan Milo Nestle Exp September 2016, minyak goreng rose brand (kemasan rusak), susu Bagus (kemasan rusak/penyet), Sarden Mili kaleng (kemasan rusak), serta jamur kaleng (kemasan rusak).
Disamping itu juga ditemukan barang yang masa berlakunya hanya tinggal menunggu waktu habisnya saja.
Wendi, Staf Pelaksana Lapangan Disperindakop Siak mengatakan, bahwa akan menintalanjuti dan tidak tertutup kemungkinan toko tersebut akan diberikan sanksi jika terbukti menyalahi aturan.
“Dari hasil inspeksi kali ini, kita memang menemukan makanan, minuman dan obatan, yang sudah kadaluarsa. Seperti Milo, dan lain sebagainya. Dan makanan yang sudah kadaluarsa ini kami data. Seterusnya dilakukan pengembangan,” ujar Wendi.
Sementara itu, pihak Toko Cahaya Bulan Mart yang mendampingi sidak itu mengaku, banyaknya barang kadaluarsa disebabkan karyawannya banyak yang masih baru.
"Kami sebenarnya selalu melakukan pengecekan terhadap barang-barang dan makanan yang ada di sini. Namun memang mungkin komoditinya terlalu banyak, terkadang ada yang terlewat," ujar Apeng alias Hendri kepada wartawan.
Sumber: Riausky.com
Ket. Foto : Bayi Rafka bersama orang tuanya menunjukkan makanan bayi merek Milna yang sudah kadaluarsa yang dibeli di sebuah toko.Foto Data Riau.
EmoticonEmoticon