Sabtu, 24 September 2016

Kenapa terjadi Tsunami, apa penyebabnya?

Tsunami yang secara bahasa berarti ombak besar di dermaga, adalah suatu fenomena perpindahan badan air di laut yang disebabkan berubahnya permukaan laut secara vertikal dengan tiba-tiba. Perubahan permukaan air laut ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya gempa yang pusatnya di dasar laut, hantaman meteor di dalam laut, letusan gunung dalam laut, maupun longsor di dalam laut.

Gelombang tsunami dapat menyerang  ke segala arah. Tenaga yang terkandung pada gelombang tsunami sama dan tetap terhadap kelajuan dan ketinggiannya. Di laut yang dalam, rambatan gelombang tsunami dapat mencapai 500-1000 km/jam. Kecepatan ini setara dengan pesawat terbang. Ketinggian gelombang di dalam laut rata-rata hanya satu meter, sehingga kapal-kapal diatasnya tidak dapat merasakan gelombang ganas ini.

kenapa terjadi tsunami
Saat mendekati pantai, kecepatan gelombang ombak berkurang sekita 30 km/jam, namun ketinggiannya bertambah menjadi berlipat-lipat hingga berpuluh-puluh meter. Hantaman tsunami dapat masuk berkilo-kilo meter dari bibir pantai. Korban jiwa akibat tsunami diakibatkan kuatnya hantaman gelombang dan material yang dibawa air tersebut.

Tsunami mengakibatkan dampak negatif yang sangat besar. Gelombang tsunami menghancurkan apa saja yang dilewatinya, bangunan, tumbuhan, serta banyak korban jiwa manusia yang berjatuhan akibat tsunami. Bencana ini juga mengakibatkan genangan dan pencemaran air pada lahan pertanian, air bersih, dan air tanah.

Seorang ahli sejarawan dari Yunani bernama Thucydides adalah orang pertama yang menghubungkan tsunami dengan terjadinya gempa di bawah laut. Namun, sampai abad ke-20 pengetahuan tentang penyebab tsunami sangatlah minim. Penelitian pun terus dilakukan guna mengetahui hal ini.

Teks-teks georgrafi, geologi, oseanografi zaman dulu menyebutkan bahwa tsunami adalah gelombang laut seismik. Beberapa kondisi seperti badai tropis menyebabkan gelombang tropis, atau biasa disebut juga meteor tsunami yang memiliki ketinggian beberapa meter di atas normalnya gelombang.

Saat gelombang ini mencapai daratan, bentuknya bisa mirip tsunami walaupun bukan tsunami. Gelombang ini dapat menggenangi daratan. Gelombang ini pernah menyambangi Myanmar pada 2008. Bukti-bukti sejarah menunjukkan bahwa kemungkinan banyak pulau kecil tenggelam akibat gelombang besar tsunami.


Tsunami dapat terjadi jika timbul gangguan yang mampu memindahkan badan air ke daratan. Umumnya tsunami terjadi karena adanya gempa dalam laut, longsor dalam laut, maupun letusan gunung api. Tsunami akibat letusan gunung pernah terjadi saat meletusnya gunung Krakatau di Indonesia.

Gerakan vertikal secara tiba-tiba pada kerak bumi dapat menyebabkan dasar laut naik dan turun. Hal ini mengakibatkan air diatasnya tidak seimbang. Aliran energi lautpun terjadi dimana jika sampai ke pantai akan menyebabkan gelombang yang sangat besar. Kecepatan gelombang tsunami bergantung pada dalamnya laut tempat terjadinya pusat gempa. 

Saat di laut, tinggi gelombang hanyalah beberapa cm atau meter, tapi saat hendak naik ke bibir pantai, tingginya bisa mencapai puluhan meter dan dapat merambat masuk ke daratan sampai ratusan meter bahkan berkilo-kilo meter. 

penyebab tsunami
Gerakan vertikal penyebab tsunami bisa terjadi pada sesar atau patahan bumi. Gempa bumi dasar laut juga sering terjadi di daerah subduksi, daerah ini adalah daerah dimana lempeng samudra menyelip di bawah lempeng benua.

Tanah longsor dan runtuhan gunung api dasar laut juga dapat menimbulkan tsunami. Gempa mengakibatkan gerakan tegak lurus yang menghasilkan tsunami. Akibatnya, gerakan naik-turun secara mendadak terjadi di dasar laut dan keseimbangan air diatasnya menjadi terganggu. Begitu pula jika kosmis atau meteor jatuh. Jika ukurannya sangat besar, maka akan menimbulkan gulungan ombak tsunami raksasa yang tingginya dapat mencapai ratusan meter terhitung dari permukaan tanah.


EmoticonEmoticon