Rabu, 14 September 2016

Jika Tubuh Sehat, Ekonomi Pun Turut Sehat

Semua hak dalam hidup ini saling terkait. Memperbaiki kondisi ekonomi keluarga miskin akan menjadi tidak berarti jika kesehatan mereka memprihatinkan. Itulah mengapa Yayasan Damandiri menjalankan program Seribu Jamban.

"Jamban, bagi orang perkotaan mungkin tak ada artinya. Tapi bagi mereka yang di pendesaan terpencil, menjadi sesuatu yang sangat berarti," kata Mbak Danty I. Purnamasari, Wakil Bendahara Yayasan Damandiri.


"Masih ada yang buang air besar di kebun. Ini tentu sangat tidak sehat. Kalau ada epidemi thypus misalnya, atau penyakit lain akan sangat berbahaya. Nah program Seribu Jamban ini kita harapkan salah satunya menghambat yang begitu," lanjut Mbak Danty, berharap.

Jika Sakit-sakitan Bagaimana Bisa Kerja

Masih di bidang kesehatan, Yayasan Damandiri juga menjalin kerjasama dengan beberapa pihak terkait. Belum lama ini, bergandengan dengan Persatuan Tunanetra Indonesia (PERTUNI), Yayasan Damandiri mengadakan operasi katarak.

Kenapa katarak? Karena penyakit mata yang satu ini angkanya terbilang cukup tinggi. Padahal dengan penanganan yang tepat, penderitanya dapat melihat kembali. Dengan begitu ia dapat menjalankan aktivitas sebagaimana mestinya. Salah satu yang krusial tentu saja bekerja untuk memenuhi kebutuhan diri dan keluarganya.

Image by liputan6.com
Langkah lain untuk menjaga kesehatan masyarakat adalah memastikan rumah tinggal mereka layak dihuni. Karenanya tahun ini tim pengurus Yayasan Damandiri yang baru menginisiasi program bedah rumah. Targetnya adalah rumah gedek (berdinding anyaman bambu) reot dan berlantai tanah di desa-desa di Jawa Tengah.

Jika rumah ini dibiarkan dengan kondisi begitu, sehingga saat hujan anggota di dalam rumah kebocoran, tentu juga berisiko penyakit tertentu. Belum lagi jika dapur tempat mereka mengolah makanan sehari-hari juga tak memenuhi standar kesehatan, pastilah juga bisa menjadi sarang bibit penyakit.

Menurut Mbak Danty, memperhatikan hal-hal kecil demikian tak kalah pentingnya dari memberikan bantuan modal usaha. "Kalau masyarakat sakit, bagaimana bisa memikirkan pekerjaan atau usahanya. Untuk beraktivitas ringan saja mereka kesulitan," ujarnya.

Menangkap Materi Pelatihan dan Memperaktikkannya

Dengan tubuh dan pikiran yang sehat, masyarakat di pedesaan diharapkan dapat menangkap berbagai pelatihan yang akan diberikan Yayasan Damandiri. Selanjutnya mereka dapat memanfaatkan bekal pengetahuan itu untuk merintis dan mengembangkan kreativitas mereka dalam usaha kecil menengah.

Pelaksanaannya, Yayasan Damandiri telah menjalin kerjasama dengan banyak pihak. "Mulai dari universitas, BPR, dan sebagainya. Untuk kampus, para mahasiswa kan ada program KKN, momen seperti ini bisa dimanfaatkan untuk memberikan penyuluhan dan sebagainya. Tentu saja kami sendiri tetap melakukan kunjungan langsung ke daerah-daerah," ungkap Mbah Danty.

Melalui lembaga-lembaga itu pula Yayasan Damandiri juga akan melanjutkan penyaluran pinjaman modal usaha melalui Skim Tabur Puja. Sebuah pinjaman tanpa agunan yang dapat diangsur secara tanggung renteng.

Melalui universitas yang biasanya melakukan pendampingan, kelompok-kelompok usaha kecil dapat mengajukan proposal kredit Tabur Puja kepada Yayasan Damandiri.

Kenapa harus berkelompok, karena masyarakat Indonesia ini memiliki ciri khas kebersamaan dan gotong-royong. Sehingga saat ada salah satu anggota yang macet kreditnya, dapat dibantu anggota kelompok yang lain.

Sementara kerjasama dengan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) seperti BPR Nusamba, digagas untuk membantu masyaraktnya yang usahanya kian berkembang dan menjadi bankable (dapat menjangkau bank). "Sehingga mereka dapat lebih mengembangkan usahanya," harap Mbak Danty lagi.


EmoticonEmoticon