Kamis, 06 Oktober 2016

Berikut Hasil 3 Lembaga Survei Pilkada DKI

PERAWANGPOS, Tiga survei terbaru menyebut elektabilitas cagub incumbent DKI Basuki T Purnama (Ahok) di angka kisaran 30 persen. Ketua DPP Gerindra Desmond J Mahesa mengaku tak percaya elektabilitas Ahok bisa menurun drastis.

Seperti diketahui, Gerindra merupakan partai seteru Ahok di Pilgub DKI ini. Gerindra pun memilih mengusung Anies Baswedan dan Sandiaga Uno dibanding mantan kadernya itu.

Sebelum 3 pasangan muncul, termasuk Agus Harimurti-Sylviana Murni, elektabilitas Ahok masih berada di kisaran 40 sampai 50 persen lebih. Namun terbaru, survei dari Lingkaran Survei Indonesia (LSI) yang dipimpin Denny JA menyatakan elektabilitas Ahok-Djarot berada di angka 31,4 persen. Kemudian survei dari Media Survei Nasional (Median) menyebut elektabilias pasangan yang diusung empat partai itu sebesar 34,2 persen.

PolMark Research Center (PRC) PolMark Indonesia pimpinan Eep Saefulloh Fatah baru saja merilis survei mereka kemarin, Rabu (5/10). Elektabilitas Ahok-Djarot dari survei ini berada di angka 31,9%.

Namun hasil survei tiga lembaga itu sangat berbeda jauh dari hasil survei Populi Center yang rilisnya berlangsung hari ini. Elektabilitas Ahok-Djarot saat ini tak turun terlalu jauh dari sebelumnya, yakni 45,5 persen.

"Pada saat di LSI itu saya tidak percaya. Tidak mungkin Ahok turun luar biasa sekali. Apalagi Ahok tidak mungkin sedrastis itu penurunannya," ungkap Desmon saat dihubungi, Kamis (6/10/2016).

Desmon melihat ada sejumlah lembaga survei yang tidak obyektif. Ia pun menduga ada kepentingan pihak tertentu dengan melibatkan lembaga-lembaga survei tersebut.

"Tim survei ini sebetulnya memprovokasi apa gimana, tim survei tidak cermat. Ada kepentingan. Apakah LSI, PolMark. Jangan-jangan hanya mainan para calon untuk membuat pendukung menjadi radikal. Kalau seperti itu, jadi kepentingan umum yang dirugikan," sebut Wakil Ketua Komisi III DPR itu.

Menurut Desmon, Gerindra tak terlalu mengandalkan hasil survei terkait pilkada ataupun pemilihan umum lainnya. Sebab hasil survei disebutnya belum tentu sesuai dengan hasil akhirnya.

"Survei hanya memberi harapan saja. Kami rapat di Gerindra, kami dari dulu tidak terlalu percatya dengan survei. Itu komparatif saja," kata Desmon.

"Survei bagus pun belum tentu hasilnya sama. Jadi lebih pada ikhtiar dan berusaha maksimal," tutupnya.

Sumber : detik.com
Ket. Foto : Ilustrasi


EmoticonEmoticon