Minggu, 16 Oktober 2016

Warga Tionghoa Jakarta Akan Gelar Demo Anti Ahok

PERAWANGPOS -- Pernyataan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang menistakan agama dikecam dan mengganggu warga Tionghoa. Pernyataan tersebut juga telah keluar dari budaya Tionghoa yang selama ini telah hidup berdampingan dengan berbagai suku, agama dan antar golongan. Karenanya, tak hanya demo anti Ahok, warga Tionghoa juga tidak akan memilih mantan Bupati Belitung Timur itu. “Tak hanya mendemo anti Ahok, tapi suara warga Tionghoa dipastikan juga tidak akan diberikan kepada Ahok pada Pilgub DKI Jakarta 2017.

Dulu warga Tionghoa bukan milih Ahok tapi memilih Jokowi di Pilgub DKI Jakarta 2014," ujar salah satu‎ tokoh Tionghoa Jakarta, Lius Sungkharisma kepada Harian Terbit, Senin (17/10/2016). Menurutnya, selama ada demo anti Ahok warga Tionghoa selalu ikut.

Bahkan pada aksi Jumat (14/10/2016) kemarin warga Tionghoa juga ikut serta. "Setiap demo anti Ahok pasti ikut turun ke jalan," tegasnya.

Dukung Agus-Sylvi

Sementara itu, Barisan Teman (Batas) mendeklarasikan diri untuk mendukung Agus-Sylvi, Minggu (16/10). Relawan ini merupakan lintas profesi dan kelompok.

Salah satu‎ tokoh Tionghoa Jakarta, Lius Sungkharisma mengaku, dirinya sudah sangat kecewa dengan kepemimpinan Ahok selama menjadi Gubernur DKI Jakarta. "Saya akan pilih mas Agus dan Sylviana untuk memimpin DKI. Yang satu itu, Ahok sudah tidak perlu diurusin," kata dia dalam sambutannya, di daerah Jagakarsa, Jakarta Selatan.

Lius yang dikenal vokal mengenai kepemimpinan Ahok itu, menegaskan bahkan bukan dirinya saja yang kecewa. Dia mengklaim, masyarakat Tionghoa lainnya juga turut kecewa. ‎Salah satu kekecewaan warga Tionghoa adalah saat Ahok membeli lahan Rumah Sakit Sumber Waras, Jakarta.

Menurut dia, warga Tionghoa kecewa karena uang mereka untuk membayar pajak, justru diselewengkan oleh Ahok. "Di sini tidak perlu lagi bicara Ahok jelek. Dia sudah tidak ada lagi yang suka. Biarin aja, biar saya yang ngomong," kata Lius. Karena itu, Lius mengklaim masyarakat Tionghoa akan memilih mendukung pasangan Agus Harimurti-Sylvi Murni. Dia bahkan mengundang pasangan tersebut untuk hadir dalam deklarasi warga Tionghoa di daerah Mangga Dua, dalam waktu dekat.

Ulama Internasional

Dilaporkan, kasus Ahok terkait Surat Al Maidah ayat 51 menjadi sorotan dunia Islam internasional. Ikatan Ulama Muslim Internasional (Rabithah Ulama Al Muslimin) mengecam penistaan agama yang dilakukan oleh Ahok dan mendesak agar Gubernur DKI Jakarta itu diadili. “Ikatan Ulama Muslim Internasional mengutuk dan mengingkari penistaan Al Quran yang dilakukan oleh Gubernur Jakarta dan menuntut pihak yang berwenang untuk mengadilinya,” demikian pernyataan Ikatan Ulama Muslim Internasional melalui akun Twitter, Jumat (14/10/2016).

Ikatan Ulama Muslim Internasional beranggotakan ratusan ulama dari berbagai negara. Di antaranya adalah Kuwait, Arab Saudi, Yaman, Sudan, Bosnia, Aljazair, Somalia, Bahrain, Turki dan sejumlah negara lainnya. Sebelumnya, Majelis Ulama Indonsia (MUI) telah mengeluarkan sikap resmi terkait ucapan Ahok seputar Surat Al Maidah 51 di Kepulauan Seribu.

MUI menyatakan bahwa Ahok telah menghina Al Quran dan menghina ulama. Karenanya MUI merekomendasikan Aparat penegak hukum wajib menindak tegas setiap orang yang melakukan penodaan dan penistaan Al-Quran dan ajaran agama Islam serta penghinaan terhadap ulama dan umat Islam sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Sumber : Konfrontasi


EmoticonEmoticon