Rabu, 12 Oktober 2016

Penyebab Penyakit Campak dan Cara Mengatasinya dengan Bijak

Penyakit campak merupakan suatu penyakit yang mudah terjangkit dan biasanya terjadi dalam bentuk wabah. Kebanyakan orang dewasa sudah pernah menderita penyakit campak sehingga kurang berbahaya bagi mereka, sebab penyakit campak atau tampek ini jarang terjadi dua kali pada orang yang sama.

Penularan bisa terjadi melalui kontak dengan droplet atau cairan tubuh yang mengandung virus dan melalui udara. 90% anak yang berkontak dengan penderita campak akan tertular juga. Penyakit yang merupakan penyakit infeksi virus yang sangat menular ini, mulanya ditandai dengan demam, ruam (hampir) sekujur tubuh, batuk, pilek, mata merah, dan sakit tenggorokan.

Setelah tiga hari, ruam-ruam besar dan merah akan muncul di kulit muka dan leher, dan juga pada selaput lendir mulut. Ruam tersebut akan terlihat seperti serpih-serpih dedak yang kemerah-merahan, dan biasanya tersebar di seluruh tubuh bila kondisi penderita semakin tak terkendali (parah).

Apabila penyakit ini sudah memuncak, temperatur (suhu) tubuh mungkin naik hingga 40 derajat celcius atau bahkan lebih, si anak akan merasakan sakit yang dasyhat. Biasanya juga terdapat pembengkakan pada kelenjar getah bening, sakit pada bagian persendian, pembengkakan di sekeliling mata dan si anak akan selalu berusaha menghindarkan matanya dari cahaya yang terang.

Image by deherba.com
Gejala lainnya bisa kita ketahui seperti si anak akan batuk-batuk dan bisa juga mengalami gatal-gatal pada malam hari. Dalam dua atau tiga hari, demam akan turun perlahan-lahan sampai menjadi normal kembali dan ruam di tubuh pun mulai menghilang, namun masih meninggalkan warna cokelat kehitam-hitaman yang mungkin akan terus ada selama seminggu atau lebih.

Karena penyebab penyakit campak adalah virus, maka disebut self-limiting disease (dapat sembuh sendiri) karena itu kesembuhan sangat tergantung pada daya tahan tubuh penderitannya. Kalau penderita sakitnya semakin parah, maka campak akan terus muncul dan muncul pada seluruh tubuh.

Pengobatan hanya bersifat suportif seperti:
  1. Istirahat. Untuk lebih baiknya, penderita sebaiknya ditempatkan di ruangan yang hangat dan terhindar dari paparan sinar matahari langsung. Bila orang lain tak ingin tertular, rawatlah anak kamu ditempat yang terisolasi untuk mencegah penyebaran.
  2. Obat penurun demam
  3. Seandainya batuk, beri dengan obat batuk yang cocok
  4. Bila kulit si anak terasa gatal, jangan digaruk, lebih baik beri bedak anti gatal. Misalnya yang mengandung calamine lotion beberapa kali sehari
  5. Kulit harus selalu dalam keadaan bersih
  6. Asupan cairan yang cukup
  7. Berikan vitamin A (100.000IU untuk usia 6 bulan hingga 1 tahun, dan 200.000IU untuk usia lebih dari 1 tahun)
Vaksin adalah cara untuk mencegah campak. Bahkan di Indonesia, setiap anak wajib untuk imunisasi campak ketika anak sudah berusia 9 bulan. Pada usia si anak 9 bulan, vaksin yang diberikan cukup sekali saja. Tetapi gabungan vaksin untuk gondongan, campak, dan campak jerman (MMR) bisa diberikan ketika usia 12-15 bulan. Untuk vaksin MMR, akan diberikan dosis kedua saat anak berusia 4-6 tahun. Orang dewasa dapat mengulang imunisasi campak saat masuk kuliah atau masuk kerja.


EmoticonEmoticon