PERAWANGPOS -- Mencermati dua tahun Joko Widodomenduduki kursi Presiden RI, banyak kalangan memberikan berbagai evaluasi dari sudut yang berbeda-beda.
Politisi PKS Fahri Hamzah menilai, Jokowi memimpin RI masih dengan “gaya kota”, dan belum masuk skala negara. Bahkan, Jokowi belum nampak beda dibandingkan dengan kepemimpinan Walikota Surabaya Tri Rismaharini dan Walikota Bandung Ridwan Kamil.
“#2tahunjokowi ini masih memimpin dengan gaya kota..belum masuk skala negara. Maafkan, belum nampak beda dengan Risma atau RK ini semua terlalu diseret ke bawah.. Padahal ini negara adalah organisasi raksasa..kita adalah bangsa terbesar ke-4 setelah RRC, India dan USA….#2tahunjokowi,” beber Fahri Hamzah di akun Twitter @Fahrihamzah.
Fahri juga menyoal jargon “Revolusi Mental” yang diusungJokowi di awal kekuasaannya. “Skala Presiden tidak nampak merombak sesuatu yang sejak awal ditunggu-tunggu. Misalnya #RevolusiMental justru semakin tidak terdengar setelah #2tahunjokowi,” tulis @Fahrihamzah.
@Fahrihamzah juga menulis: “Kita menunggu sebuah revolusi sejak awal tapi yang datang adalah basa basi…#2tahunjokowi.”
Sebelumnya, mantan staf khusus Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Andi Arief, juga mengevaluasi kepemimpinan Jokowi setelah dua tahun berkuasa.
“Dua tahun Pemerintahan Jokowi berhasil meresmikan 95 persen projek infrastruktur pemerintahan sebelumnya. Sementara spesialis gunting pita,” sindir Andi Arief di akun Twitter @AndiArief_AA.
Menurut Andi Arief, Jokowi telah gagal membangun infrastruktur. Untuk menutupinya, Jokowi banting stir serukan pemberantasan pungutan liar (pungli). “Gagal membangun infrastruktur, Jokowi banting stir berantas pungli. Sesekali difoto membawa payung,” tulis @AndiArief_AA.
Secara khusus Andi menyoal pembangunan pembangkit listri di era Jokowi. “Satu-satunya yang sedang ditunggu Jokowi untuk diresmikan karena dibangun dari awal di jamannya adalah Tol Lampung. Kalau pembangkit listrik nol,” tegas @AndiArief_AA.
Sumber : Twitter FH
EmoticonEmoticon