Minggu, 14 Agustus 2016

Kenapa Matahari Menjadi Pusat Tata Surya?

Kita semua tahu kalau matahari adalah bintang yang sangat besar dan di percaya berkali lipat besarnya daripada bumi. Bintang ini juga mempunyai massa yang cukup besar pula. Matahari menjadi pusat tata surya karena gravitasinya. 

Walaupun bukan merupakan bintang terbesar di alam semesta, tapi matahari adalah bintang terbesar bagi manusia mengingat jaraknya dekat dengan bumi. Lantas kenapa matahari dianggap sebagai pusat tata surya?

Seperti yang kita ketahui, sesuai pelajaran IPA yang telah kita dapatkan di sekolah, matahari merupakan pusat peredaran yang selain itu juga pusat sumber tenaga dalam lingkungan tata surya. 

Dan planet - planet di sekelilingnya, yaitu merkurius ,venus ,bumi dan planet-planet lain di sekitarnya bergerak mengelilingi matahari, sehingga masuk dalam gravitasinya. Atau singkatnya bisa di jabarkan, planet-planet tersebut mengorbit matahari

Lapisan-lapisan Matahari

Matahari terdiri dari beberapa lapisan yang mempunyai karakter yang berbeda-beda. Lapisan tersebut antara lain fotosfer, inti matahari, dan atmosfer.

Kenapa Matahari Menjadi Pusat Tata Surya
1. Atmosfer Matahari

Atmosfer matahari merupakan bagian matahari yang paling luar. Bagian ini memiliki densitas atau kerapatan yang rendah. Pada bagian yang dekat dengan permukaan matahari, suhunya justru lebih rendah daripada yang berada paling jauh dari permukaan yang dapat mencapai jutaan derajat celcius.

Ini menjadi hal yang sangat aneh dan belum ditemukan penyebabnya. Manusia hanya bisa mempercayainya dengan iman. Atmosfer sendiri tersusun dari dua lapisan, yakni korona dan kromosfer.

Kromosfer, lapisan ini adalah lapisan yang paling dekat dengan matahari dan memiliki kerapatan (densitas) rendah. Kromosfer ini bisa kamu lihat saat gerhana matahari. Dia akan berbentuk cincin yang melingkari matahari. Berdasarkan warnanya, diprediksi suhu lapisan ini mencapai 4.500 derajat celcius.

Korona, merupakan bagian terluar dari matahari, atau disebut juga mahkota. Sebagai bagian terluar, suhu diprediksi hingga 1 juta derajat celcius. Jarak antara korona dan kromosfer kira-kira mencapai 2000 km. 

Lapisan ini bisa kamu lihat melingkari matahari layaknya mahkota dan akan terlihat lebih jelas saat gerhana matahari.

2. Fotosfer Matahari

Fotosfer atau disebut juga permukaan matahari merupakan lapisan yang memiliki kerapatan (densitas) yang sangat tinggi. Lapisan ini adalah lapisan yang tidak tembus pandang akibat rapatnya gas tebal dan pekat yang menyusunnya. 

Lapisan fotosfer ini berfungsi sebagai selimut matahari agar matahari tidak banyak kehilangan energinya. Suhu di fotosfer diprediksi mencapat 6000 derajat celcius.

3. Inti Matahari

Inti matahari merupakan lapisan yang sangat padat dan memiliki kerapatan yang sangat besar. Jika diumpamakan, kerapatan matahari bisa mencapai seratus kali lipat dari kerapatan air. 

Akibat hal ini, gravitasi yang ditimbulkan inti matahari sangatlah besar. Namun, meski begitu Tuhan begitu adil. Hal ini telah diimbangi dengan suhu yang luar biasa dari inti matahari, yakni mencapai lima belas ribu kelvin.

Pada lapisan ini terjadi reaksi fusi (menggabungkan) inti hidrogen menjadi inti dari helium. Menurut ilmuan ternama Albert Einstein, besarnya energi matahari dari reaksi penggabungan ini dapat dihitung menggunakan rumus :

E = m.c2

Dengan : E = energi terbentuk (Joule)
  m = massa yang hilang (kg)
               c = kecepatan cahaya (m/sekon)

4. Spektrum Cahaya Matahari

matahari pusat tata surya
Spektrum cahaya matahari ialah gelombang elektromagnetik yang asalnya dari matahari. Matahari memancarkan cahaya ini dengan beberapa unsur di dalamnya, antara lain sinar X, sinar gamma, sinar ultra violet, sinar nampak (biru, hijau, ungu, jingga, kuning, dan merah), gelombang televisi, sinar infra merah, dan gelombang radio.

Itulah alasan mengapa "matahari disebut sebagai pusat tata surya". Semoga artikel kali ini dapat bermanfaat buatpembaca semua.


EmoticonEmoticon