Rabu, 13 Juli 2016

Fakta Penyakit Alzheimer yang Patut Diketahui

Alzheimer merupakan penyakit yang identik dengan lansia di atas 65 tahun. Alzheimer ini salah satu jenis demensia yang menimbulkan masalah pada daya ingat, kemampuan berpikir, dan tingkah laku. Gangguan demensia ini ditandai dengan perubahan otak tertentu, terlepas dari usia onset. Apabila gejala-gejala tersebut berkembang secara perlahan dan semakin memburuk dari waktu ke waktu sehingga menyulitkan aktivitas sehari-hari.

Penelitian menunjukan bahwa faktor pengidap penyakit Alzheimer dapat meningkat seiring pertambahan usia. Seseorang memiliki 5 sampai 6 persen mengidap penyakit ini dan akan meningkat dua kali lipat setiap 5 tahun. Dimana gejala demensia semakin memburuk dalam beberapa tahun. Pada tahap awalnya, daya ingat berkurang, namun pada tahap lanjut seseorang bisa kehilangan kemampuan berkomunikasi dan menanggapi lingkungan sekitar.

Orang yang mengidap penyakit ini dengan risiko yang tinggi biasanya terkait beberapa penyakit seperti hipertensi, diabetes, waktu olahraga tidak teratur atau kurang olahraga, kolesterol tinggi, dan lain-lain. Nah, untuk itu kamu wajib mengetahui beberapa fakta penyakit Alzheimer.

1. Alzheimer pertama kali diidentifikasi lebih dari 100 tahun lalu

Para peneliti mengungkapkan bahwa penyakit ini sudah ada lebih dari 100 tahun silam, namun baru berpuluhan tahun kemudian Alzheimer diketahui sebagai penyebab utama demensia. Tepatnya adalah sekumpulan penyakit yang berkaitan dengan ingatan dan kemampuan intelektual lainnya yang cukup serius sehingga menganggu kegiatan harian. Tapi pikun sendiri bukanlah demensia dan Alzheimer merupakan jenis demensia yang paling umum. Penyakit Alzheimer mencakup 60-80% dari total kasus demensia.

2. Alzheimer paling banyak diderita lansia

Meskipun risiko paling utama dari Alzheimer ialah usia tua, tetapi sabab dari fakta ini masih belum diketahui. Namun demikian, banyak penelitian melakukan riset khusus mengisyaratkan bahwa Alzheimer terkait dengan serangkain perubahan didalam otak.

3. Kurang tidur

Menurut studi baru-baru ini, amiloid merupakan protein yang dapat 'menghancurkan' memori, akan semakin menumpuk di otak jika kamu kurang tidur. Protein jenis ini bisa menyerang memori jangka panjang dan pastinya kurang tidur bisa meningkatkan risiko mengidap Alzheimer.

4. Alzheimer bersifat genetis untuk penderita berusia sebelum 60 tahun

Orang yang mengidap Alzheimer sebelum berusia 60 tahun, biasanya disebabkan oleh salah satu dari tiga mutasi genetis atau diwariskan. Ini diderita oleh 5% penderita Alzheimer di dunia. Soal diwariksan, ternyata untuk mereka yang memiliki riwayat penyakit Alzheimer ini ternyata lebihbesar dibandingkan yang tidak.

5. Perempuan sangat terlibat dalam krisis Alzheimer

Asosiasi Alzheimer Amerika melaporkan bahwa perempuan mengidap Alzheimer pada usia  65 tahun adalah 1:6, dibandingkan dengan risiko pria yang hanya 1:11. Bukan hanya itu mereka yang menjadi pengasuh pasien Alzheimer juga kebanyakan adalah perempuan. Namun, tak berarti ada kecenderungan berbasis gender untuk penyakit ini. Alasan satu-satunya yang masuk akal untuk penemuan statistik ini adalah bahwa perempuan hidup lebih lama daripada pria.

6. Gejala dini Alzheimer bisa berkembang di usia 30 tahun

Kita selalu beranggapan bahwa penyakit ini hanya bisa dimiliki oleh orang yang lanjut usia. Namun, data membuktikan, sekitar 200.000 orang pengidap Alzheimer telah merasakan gejala dini pada usia 30-am. Meskipun hanya genjala dini yang baru dirasakan, namun asal usulnya masih menjadi misteri. Sebagian kasus menyatakan karena pengaruh genetik.

Baca Juga: Gejala, Penyebab, dan Mengobati Kanker Hati

7. Belum ditemukan obatnya

Ya, sampai detik ini, belum ditemukan obat yang tepat untuk penyakit Alzheimer. Yang bisa kita lakukan hanya mengenali gejala awal, mencegah agar tidak semakin memburuk, memperbaiki pola hidup yang sehat serta menjaga tubuh dengan rajin berolahraga, berkonsultasi pada dokter, dan selebihnya berdoa agar penyakit ini tak datang pada kita.

8. Kegiatan rekreatif dan kreatif bisa mengurangi risiko mengidap Alzheimer

Salah satu cara efektifnya adalah dengan tetap aktif  secara fisik maupun metal. Rutin olahraga, membaca, bermain musik, bermain puzzle atau asah otak, bermain games, menonton, dan sejenisnnya yang dapat merangsang daya fisik dan mental.


EmoticonEmoticon