Konflik TNI dengan Polri lagi-lagi terjadi yang berawal dari permasalahan sepele. Seperti baru-baru ini terjadi di Jalan Ahmad Yani, Palembang. Dimana seorang anggota TNI berpangkat Pelda (Pembantu Letnan Dua) memukul Polisi Lalu Lintas yang sedang bertugas. Perseteruan ini bermula saat putri TNI tersebut ditilang oleh Polisi saat menggelar razia.
Sang putri yang masih duduk di bangku SMP tidak bisa menunjukkan STNK dan SIM saat ia membawa motor. Lantas ia pun segera menghubungi ayahnya melalui telepon selular. Setelah ayahnya datang cekcok panas pun terjadi, ia meminta kepada Aiptu Zulkarnain agar membatalkan surat tilang putrinya tersebut.
Merasa sudah benar sesuai aturan yang berlaku, Aiptu Zulkarnain pun tetap mempertahankan prinsipnya. Akhirnya karena tidak bisa menahan emosi, membuat Pelda TNI tersebut langsung memukul tepat dibagian wajahnya.
Sempat terpancing emosi dan ingin membalas perkelahian namun teman-teman Aiptu Zulkarnain segera memisahkan perkelahian mereka. Dalam pemukulan anggota TNI tersebut, Aiptu Zulkarnain petugas PJR Dirlantas Polda Sumsel harus mengalami bengkak memar dibagian bibirnya.
Tapi yang paling aneh ada suara misterius yang sayup-sayup terdengar, hidup mahasiswa..hidup mahasiswa. Apaan coba :D
Seketika aksi perkelahian mereka pun memancing keramaian masyarakat sehingga arus lalu lintas di depan Kampus Universitas Muhammadiyah Palembang mendadak macet total. Banyak masyarakat yang segera merekam dengan video aksi koboi jalanan tersebut. Tak membutuhkan waktu lama, sejak tanggal 20 Juli kemarin, video ini pun sudah diunggah melalui laman Youtube.
Ya sebenarnya baik TNI ataupun Polri, harus saling intropeksi diri dan saling menghargai profesi satu sama lain, bagi siapapun yang melanggar hukum, baik itu para pejabat maupun penegak hukum sendiri harus mendapatkan hukuman atau denda sesuai aturan yang telah dilanggarnya. Tapi sayangnya fenomena arogansi aparat ini masih sering terjadi di Indonesia.
EmoticonEmoticon