Tanggal 14 Juli 2016 menjadi insiden tragis aksi serangan teroris di Nice, Perancis. Saat itu ribuan masyarakat Perancis sedang berkumpul di pinggir jalan untuk menyaksikan perayaan kembang api dalam peringatan Hari Nasional Bastille Day.
Tiba-tiba dari arah belakang kerumunan penontong, datang mobil truk berwarna putih seberat 16 ton yang berjalan zig zag dan tanpa tega langsung menabrak orang dewasa sampai anak-anak kecil hingga terlindas tewas.
Dilaporkan jumlah korban yang meninggal ditempat lebih dari 84 orang dan sisanya sebanyak 200 orang yang mengalami luka-luka berat dan harus mendapatkan perawatan di rumah sakit antara hidup dan mati.
Sang pelaku teror yang mengemudikan truk maut tersebut diketahui bernama Mohamed Lahouaiej Bouhlel. Awalnya diduga ia hanyalah simpatisan ISIS, namun setelah pihak ISIS mengklaim bertanggung jawab atas teror truk di Nice Perancis.
Mereka mengatakan bahwa Mohamed Lahouaiej Bouhlel adalah salah satu tentara militannya yang ditugaskan khusus di negara Perancis.
Keterangan valid dan terbukti benar ini langsung diumumkan oleh media propaganda ISIS Amaq pada hari sabtu, 16 Juli 2016 kemarin. Operasi teror Nice adalah sebagai jawaban respon terhadap negera-negara diseluruh dunia yang ikut berkoalisi untuk memerangi ISIS, ungkap Amaq.
Dia juga menambahkan bahwa pelaku bernama Mohamed Lahouaiej-Bouhlel adalah tentaranya yang ditugaskan khusus beraksi di negara kafir Perancis. Ini adalah sebuah peringatan keras terhadap negara barat, dan aksi serangan ini belum seberapa.
Kami sedang mempersiapkan aksi teror yang jauh lebih mengerikan, dan ingatlah tidak ada sistem keamanan canggih di negara barat untuk melindungi warga sipil dari serangan para mujahidin. Semua pasti bisa kami hancurkan, ungkap Amaq.
Otoritas Negara Prancis sebelumnya juga telah meyakini jika pelaku yang masih berusia 31 tahun seorang Tunisia merupakan antek-antek suruhan ISIS. Hal itu dituturkan langsung oleh Presiden Franois Hollande. Dia berjanji akan terus mengibarkan bendera perang terhadap ISIS meski mendapat serangan seperti penyerangan di Paris atau pun insiden di Nice.
Salah satu pesan yang membuat semangat rakyat perancis dari Presidennya adalah, 'tidak ada yang bisa membuat kita menyerah memerangi terorisme. Kita (Prancis) akan memperkuat aksi melawan terorisme di Irak dan Suriah, dan kami yakin dunia tidak akan menutup mata melihat aksi kejahatan kelompok teroris sadis Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS) tersebut.
Dunia pasti akan mendukung dan membantu negara kami dalam memerangi ISIS sampai benar-benar musnah di muka bumi, ungkap presiden perancis Franois Hollande menyikapi insiden berdarah mobil truk maut di Nice.
EmoticonEmoticon